Q8kJ7IJX2ofCtqiT3cRtmv6yIJqPz134CnCrZZ01

Menu Navigasi

Kempek Online

Media Dakwah Santri NUsantara

Iklan Sidebar

Trending

Budaya Ngantri Ala Santri

tradisi ngantri di pondok pesantren kempek cirebon
Santri sedang mengantri wudhu

Salah satu fenomena yang didapatkan di dunia pesantren adalah ngantre Sebabnya mudah ditebak. Fasilitas terbatas, jumlah orang sangat banyak. Otomatis harus ngantri. Demikian pula dalam kehidupan yang sebenarnya, fasilitas tak pernah tersedia sama banyaknya dengan orang yang membutuhkan. Selalu kurang, dan membutuhkan tradisi ngantri.

Jadi, kalau di pesantren terbiasa ngantri, di dunia kehidupan sangat dibutuhkan agar santri terbiasa dengan ngantri. Tidak sekadar ngantri tetapi juga sanggup memaknainya sehingga mendapatkan pahala dan hikmah.

Ngantri secara vokal agak mirip dengan nyantri. Memang seorang santri haruslah sanggup, mampu, terbiasa, sanggup bersabar, dan bersyukur pada saat ngantri. Dasarnya adalah rukun ibadah.

Seorang santri tentu mengetahui bahwa pada beberapa rukun ibadah mahdhah, seperti wudlu, shalat, haji, memiliki salah satu rukun yang tidak ada aktivitasnya namun jika tidak dilakukan akan membatalkan semua aktivitas lainnya.

Rukun wudlu yang terkait aktivitas adalah niat, mencuci muka, membasuh tangan, membasahi rambut, dan mengusap kaki. Lalu ada satu rukun lagi yang tanpa aktivitas, yaitu tartib atau melaksanakan urut-urutan kegiatan sesuai dengan tata aturan. Jika pelaksanaan kegiatan wudlu tidak tertib, batallah semuanya.

Tertib inilah asal dari tradisi ngantri. Seorang santri akan menjalankan seluruh kehidupannya dengan tertib.

Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah. Seluruh kehidupan, apapun itu baik membeli karcis, mandi, BAB, makan, adalah ibadah.

Rukun utama dalam ibadah sehari-hari adalah niat dan tartib.

Niat harus didasarkan hanya untuk mencari keridlaan Allah, sedangkan tertib adalah menghargai dan menjalankan tata aturan dengan baik. Jika tanpa kedua rukun itu, makan, mandi, BAB dan sejenisnya tidak akan bernilai ibadah.

Keseharian pesantren yang bisa jadi dianggap menyebalkan, karena segala sesuatu harus dilakukan dengan ngantri, sebenarnya sedang mengajarkan realitas kehidupan. Yaitu ngantri atau tertib.

Dengan demikian, seorang santri adalah orang yang sanggup tertib di tengah-tengah masyarakat, menghargai siapa yang yang lebih didahulukan. Dengan ngantri setiap hari di pesantren, maka para santri akan terbiasa dan merasa nyaman saat mengantri dalam kehidupan.

Oleh : Ahmad Maftuh
Disunting oleh : M.Lutfi Abdul Aziz

Related Posts
Kempek Online
Media Informasi Pondok Pesantren Kempek

Related Posts

Posting Komentar