Kue cimplo atau apem adalah kue yang terbuat dari tepung beras, lalu disuguhkan dengan gula merah yang sudah dicairkan. Kue ini biasa dibuat masyarakat Jawa bila memasuki Bulan Safar, karena Bulan Safar ini dikatakan sebagai bulan penuh dengan musibah.
Di daerah penulis sendiri menyebutnya apem. Kue apem atau kue cimplo sendiri diyakini masyarakat Jawa khususnya di kalangan santri Pondok Pesantren Kempek sebagai tradisi menolak bala. Namun pembuatan cimplo di Pesantren Kempek tidak dimulai di awal atau di pertengahan Bulan Safar akan tetapi di ambil pada Hari Rabu terakhir di Bulan Safar atau biasa dikenal dengan Rebu Wekasan.
Tradisi Rebo Wekasan pertama kali ada pada masa Wali Songo, dimana banyak ulama yang menyebutkan bahwa pada Bulan Safar Allah menurunkan lebih dari 500 macam penyakit. Untuk mengantisipasi penyakit dan agar terhindar dari musibah banyak ulama melakukan tirakatan dengan banyak beribadah dan berdoa.
Tujuannya agar Allah menjauhkan dari segala penyakit dan musibah yang dipercaya diturunkan pada Hari Rabu terakhir Bulan Safar. Hingga sekarang, tradisi itu masih dilestarikan oleh sebagian umat Islam di Indonesia dengan sebutan Rebo Wekasan. Percaya atau tidak tradisi ini memang sudah ada sejak jaman nenek moyang kita.
Mendekati Hari Rabu terakhir di Bulan Safar biasanya kepengurusan Pondok Pesantren Kempek membentuk panitia untuk pembuatan apem guna melestarikan tradisi setiap Bulan Safar, selain tradisi di bulan-bulan tertentu seperti Puasa Tasyu’a & ‘Asyuro.
#kuecimplo #kueapem #tradisirebowekasan #rebowekasan #santrikempek #ponpeskempek #kempekmedia