KEMPEK - Lembaga pendidikan Madrasah Lajnah At-Tarbiyah Wat-Ta'lim Wats-Tsaqofah (LT3) memberikan penghargaan kepada para santri yang sudah berjuang dan bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) hingga 1 semester ini pada Kamis Malam (26/11/2020).
Acara ini dilaksanakan di masjid Kuning Pondok Pesantren Kempek setelah acara rutin marhabanan. Ada 39 anak dari 13 kelas mulai dari kelas Takhossus hingga kelas Alfiyyah yang mendapatkan penghargaan ini.
Menurut Agus Salim selaku Ketua Lajnah menyampaikan bahwa, yang mendapatkan penghargaan ini bukanlah orang yang terbaik atau yang paling pintar akan tetapi karena bersungguh-sungguh dalam belajar maka mereka bisa mendapatkan pengargaan ini.
"Hal ini bukan berarti yang tidak terpilih tidak lebih cerdas, bisa jadi dalam hal lain justru sebaliknya. Tapi belum memperlihatkan keseriusannya saja. Mungkin jika bersungguh-sungguh insyaallah akan mampu," ungkapnya saat memberikan sambutan.
Ketua Umum Lajnah T3, K. Muhammad Shofi, Lc. menegaskan bahwa beruntung sekali orang yang mempunyai kesempatan untuk belajar kitab kuning karena ilmu ini fleksibel dan mengikuti perkembangan zaman.
"Dari dulu hingga sekarang ilmu-ilmu ini masih sangat relevan sebagai pedoman hukum. Selain itu, justru tak bisa dibendung orang yang menambahkannya. Misalnya saja kitab Waroqot yang ditulis pada abad ke-5 hingga sekarang abad ke-21 masih cocok digunakan. Jadi teori dalam kitab itu ialah ilmu abadi. Maka sejatinya yang dikaji dan pelajari ialah keabadian itu sendiri" katanya.
Lebih lanjut Gus Amud menerangkan bahwa inti sari yang terkandung dalam kitab-kitab klasik ini membawa kita agar selalu berfikir dan sangat berbeda sekali dengan ilmu yang diajarkan didalam pendidikan formal.
"Kitab-kitab ini akan menarik serta memotivasi kita untuk menjadi jiwa yang kritis. Dikarenakan didalamnya disajikan berbagai hasil olah pikir ulama yang menuntun untuk kita terus berfikir, seperti ditemukannya kalimat qoola imam, qoola al-ba'du, dan sebagainya. Berbeda dengan ilmu yang diajarkan pada pendidikan formal yang merupakan bersifat doktrinal dan doktriner," tutur kyai muda sekaligus menjabat sebagai Ketua Lajnah tersebut.
Sekedar informasi tambahan yang dinukil dari musyawarah online Yayasan Ma'dah Islamy Kempeky, untuk tahun ini libur bulan Sya'ban ditiadakan dan kegiatan belajar mengajar tetap aktif seperti biasanya. Namun sebagai gantinya, libur Sya'ban akan diganti pada bulan Desember mendatang.
Akhir kata, dengan adanya seremoni ini semoga akan memotivasi semangat santri untuk lebih giat dalam belajar dan meningkatkan prestasi-prestasi lain dimasa mendatang. (TimRedaksi)