Q8kJ7IJX2ofCtqiT3cRtmv6yIJqPz134CnCrZZ01

Menu Navigasi

Kempek Online

Media Dakwah Santri NUsantara

Iklan Sidebar

Trending

Semangat Dan Kesabaran Abu Hurairah Dalam Mencari Ilmu

Ulama berbeda pendapat mengenai nama asli dari pemuda yang berlaqob Abu Hurairah ini. Ada sekitar tiga nama yang tersebar, yakni Abdul Syams, Abdu 'Amr bin Abd Ghonam, dan Abdurrohman bin Shokhr. Nama yang disebut terakhir ialah yang termasyhur.

Bersama rombongan kabilah Daus al-Yamani, melaksanakan perjalanan untuk musyahadah bersama Nabi. Diwaktu Perang Khondak selesai, Ia berbai'at langsung pada Nabi untuk masuk Islam. Ditahun ke-7 hijriah itu, Abu Hurairah masih berumur 28 tahun.

Semangat Dan Kesabaran Abu Hurairah Dalam Mencari Ilmu
Ilustrasi dailysabah.com

Diceritakan, suatu hari hatinya benar-benar sangat sedih terutama saat ia mengajak Ibu tercintanya untuk masuk Islam, namun Ibunya menolak. Kesedihan yang berujung pada tangisan itu membuatnya memberanikan dirinya menghadap Nabi sekedar meminta do'a tetuntuk sang Ibu.

Nabi pun berdoa "Allahumma, ihdi ummi abi hurairah". (Ya Allah, berikanlah petuntuk kepada Ibu Abu Hurairah).

betapa dikejutkannya sa'at sampai didepan rumah ibunya langsung menyuruhnya diam dan keluar kamar dengan kondisi habis mandi seraya berkata :

" يا ابى هريرة اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمد عبده ورسول الله "

(Hai Abu Hurairah, sesugguhnya aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesunggunya Muhammad adalah hamba dan utusan Allah)

Aku sampai menangis bahagia. Iapun akhirnya bercerita. Setelah itu Ia tergesa-gesa untuk bertemu baginda Nabi. Ia meminta lagi agar didoakan menjadi hamba yang taat dan dicintai orang. Nabi pun mengabulkannya lagi seraya berdoa "Allahumma ahibba 'ubaidaka hadza" (Ya Allah, berikankan kasih sayang kepada kedua hambamu ini. Yakni Abu Hurairah dan Ibunya))".

Berkat doa tersebut hingga selanjutnya siapapun yang mendengar namanya akan terbuai cinta padanya.

Diriwayatkan dari 'Abdul Barr bahwa ia masuk Islam pada Perang Khoibar dan betbaiat pada Nabi. Lalu ia (meminta izin) menetap di masjid dan sangat giat mengikuti majlis Rasulullah karena begitu cintanya pada ilmu serta menerima dengan kondisi kebutuhan perutnya (antara kenyang atau lapar). Acapkali tangannya disamping tangan Rasulullah.

Abu Hurairah merupakan sahabat yang paling banyak hafal hadits-hadits Nabi. Ia selalu hadir di majlis pengajian Nabi dimana kaum Ansor maupun Muhajirin sibuk berdagang dan memenuhi kebutuhan hariannya. Rasulullah pun memahami bahwa ia termasuk sahabat yang sangat paham ilmu dan hadits.

Dalam kitab Thobaqot Kubro Juz 1 halaman 359, Ibnu Sa'd meriwayatkan dari Walid bin Robah bahwa Abu Hurairah berkata: "Saya ingin menemui Rasulullah, sedangkan saat itu aku masih dalam Perang Khondaq. Umurku waktu itu 30 lebih. Aku tinggal bersama Nabi sampai beliau wafat menjadi pembantu (khodim) ikut berperang dan berhaji bersama beliau. Akupun merupakan orang yang paling mengerti tentang haditsnya Nabi".

Tak sedikit sahabat yang menanyakan hadits pada Abu Hurairah, diantaranya : Sahabat Umar, Utsman, 'Ali, Tholhah, Zubair. Beliau dikenal sangat ahli pada setiap hadits yang dikeluarkan di Kota Madinah.

Akhir kata, penulis sangat senang dan mengapresiasi sekali orang yang terus berusaha mendalami ilmu agama terutama bagi yang masih berada di pesantrennya masing-masing. Indah sekali rasanya mendengar mutiara ilmu dari kiainya yang merupakan pewaris Nabi dalam mensyiarkan Agama Islam. Meski semangat mereka ini ialah masih serpihan potret dari perjuangan Abu Hurairah dalam mencari Ilmu.

Oleh Agus Salim

Related Posts
Kempek Online
Media Informasi Pondok Pesantren Kempek

Related Posts

Posting Komentar