Q8kJ7IJX2ofCtqiT3cRtmv6yIJqPz134CnCrZZ01

Menu Navigasi

Kempek Online

Media Dakwah Santri NUsantara

Iklan Sidebar

Trending

Kisah Teladan Imam As-Sya'bi Dengan Relevansi Masa Kini

Ditulis Oleh Agus Salim

Banyak orang awam yang tak sadar bahwa dirinya awam. Semuanya merasa pantas dikomentari, mulai dari politik, keagamaan, sosial, ekonomi, dan lainnya. Semuanya berfikir menjadi ptofesionalitas. Padahal untuk menjadi awam saja ia tidak bisa.

Kisah Teladan Imam As-Sya'bi Dalam menghadapi masalah
Photo : Indian Times

Dikisahkan, dulu ada seorang cendikiawan muslim besar. Namanya tersohor dikalangan ilmuan. Ia lahir pada tahun 17 H pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Ialah 'Amir bin Syarahil, atau sering juga dipanggil Imam As-Sya'bi. Pakar ilmu hadits, dan faqih muda.

Selain bergelar Muhaddits dan faqih, ia juga dipercaya sebagai hakim (qodhi) Kota Kuffah (Irak). Ketinggian derajat ilmunya ini juga disaksikan oleh ulama lain, diantaranya Ibnu Sirrin. Ia berpesan pada Abu Bakar al-Huzaly:

"tetaplah engkau bersama Adz-Dzahabi, aku melihat bahwa beliau banyak berfatwa dimasa sahabat".

Namun percaya atau tidak, dikisahkan langsung dari kitab "Tanbihul Mughtarin" karya Syekh Sayyid Abdul Wahhab Asy-Sya'roni, salah seorang sufi besar pada abad 10. Kitab ini juga pernah dibacakan oleh Mbah Maimun Zubair pada bulan Ramadhan terakhir sebelum beliau bertemu Tuhannya.

Pada suatu hari Imam Asy-Sya'bi ditanya sahabatnya tentang suatu persoalan. Lalu ia menjawabnya dengan kalimat "Aku tidak tahu". Lalu sahabatnya bertanya lagi dengan wajah yang lebih serius, " apakah kau tak malu kau jawab tidak tahu?, padahal engkau adalah pemuka Irak (Kuffah)?. Ia dengan tegas menjawab:

" إن الملائكة عليهم الصلاة والسلام اكثر أدبا وعلما منا ولم تستحي من قولها : (سبحانك لا علم لنا الا ما علمتنا) "

Seperti yang kita ketahui, bahwasanya Malaikat ialah makhluk yang lebih beradab dan alim dari kita, namun ia tak malu untuk mengatakan ( maha suci engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah engkau ajarkan kepada kami).

Betapa hebatnya, betapa indahnya sikap beliau. Tenang dan meneguhkan. Meski beliau adalah orang terpandang dan bergelar kehormatan, namun dengan tegas dan tanpa rasa malu untuk menjawab "Aku tidak tahu" pada persoalan yang memang belum dipahami betul atau bukan dibidangnya.

Bagaimana dengan keumuman sekarang?. Wallahu A'lam

#kisahinspiratif #ceritainspiratif

Related Posts
Kempek Online
Media Informasi Pondok Pesantren Kempek

Related Posts

Posting Komentar